Advertisement
  1. Web Design
  2. UX/UI
  3. Design Theory

Praktik Terbaik dalam Desain UX untuk Audience Global

Scroll to top
Read Time: 2 min

() translation by (you can also view the original English article)

Berikut adalah tiga tips praktik terbaik tentang bagaimana membuat desain Anda inklusif dan relevan dengan audience yang beragam dan global.

“Di dunia yang semakin global, kami membutuhkan desain yang responsif secara kultur.” -Senongo Akpem

1. Desain untuk Akses Offline

Akses internet adalah sesuatu yang banyak dari kita menerima begitu saja, tetapi hal ini dapat bervariasi di luar daerah perkotaan. Untuk orang-orang yang tidak memiliki atau tidak mampu membayar akses reguler ke internet, mungkinkanlah mereka untuk mengunduh konten untuk penggunaan offline. Bersiaplah juga untuk masalah laten dengan membuat pengalaman retry/loading dengan mudah.

2. Pertimbangkan Berbagai Perangkat

Tren yang sedang berkembang adalah pengguna internet lebih cenderung menggunakan perangkat mobile daripada desktop, atau semakin memiliki pengalaman hanya ke mobile experience dibandingkan dengan multi platform experience.

Persona dari market customer yang sedang berkembang adalah yang cenderung memiliki perangkat low end, OS yang sudah tua, perangkat dengan layar kecil. Karena penggunaan ponsel yang mungkin memiliki batasan bandwidth dan kinerja, desainer perlu menyadari konten yang mungkin memakan waktu terlalu banyak untuk di-load dan tidak ditampilkan dengan benar.

3. Jangan Lupakan Konteks Kultural

Kultur atau budaya mungkin memiliki norma dan nilai yang mendasar yang tidak terucapkan. Misalnya, individualisme vs. kelompok. Masyarakat Barat cenderung menghargai kesuksesan pribadi atas pencapaian kelompok, yang pada gilirannya juga dikaitkan dengan kebutuhan akan harga diri yang lebih besar dan mengejar kebahagiaan pribadi. Hal ini tidak berlaku untuk setiap masyarakat di dunia.

Memahami perbedaan terhadap sikap dan perilaku pengguna akan mempengaruhi bagaimana desain memanifestasikan dirinya dalam konteks yang berbeda.

Selain itu, kultur yang berbeda menempatkan makna (value) mereka sendiri pada warna dan simbol tertentu.

Simbol tertentu dapat digunakan sebagai metafora di beberapa kultur, yang melekat pada perspektif atau konsep tertentu. Dan jika Anda telah bekerja dengan terjemahan, Anda mungkin juga menyadari bahwa beberapa hal, seperti metafora dan tidak dapat diterjemahkan dengan baik. Dalam skenario ini, mungkin bermanfaat untuk memiliki tim yang beragam atau pakar lokal untuk membantu memberikan wawasan tentang konflik tersebut.

Kesimpulan

Desain di internet mengalir melintasi berbagai budaya entah kita menyadarinya atau tidak. Oleh karena itu penting untuk memahami bagaimana mendesainnya untuk khalayak multi-cultural dan global.

Komunikasi didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma budaya. Tujuan dari desainer adalah untuk menjaga awareness dari audience mereka dan apa yang dalam konteks mereka akan menimbulkan experience ke produk bersangkutan. Dengan menyeimbangkan pemahaman tentang kendala pengguna, memiliki kesadaran tentang batasan tertentu, dan mengingat untuk berpikir tentang relevansi budaya, Anda dapat berhasil menavigasi desain UX untuk audience global.

Belajar Labih Lagi

Advertisement
Did you find this post useful?
Want a weekly email summary?
Subscribe below and we’ll send you a weekly email summary of all new Web Design tutorials. Never miss out on learning about the next big thing.
Advertisement
Looking for something to help kick start your next project?
Envato Market has a range of items for sale to help get you started.