Blok Kreatif: Lingkungan dan Emosional

Pada artikel sebelumnya kita membahas makna dari blok kreatif. Kami memperkenalkan blok observasional dan solusi-solusi yang memungkinkan untuk mengatasinya. Pada artikel ini, kami akan memperkenalkan dua jenis blok kreatif lainnya; yaitu environmental block (blok lingkungan) dan emotional block (blok emosional). Memahami bagaimana hal-hal ini terjadi pada kenyataan, merupakan langkah penting dalam menghadapi mereka.

Mari cepat ingatkan diri kita sendiri tentang proses berpikir kreatif:

Blok Lingkungan

Kapan pun kita berbicara tentang blok lingkungan, pada umumnya kita mengacu pada masalah yang diciptakan oleh budaya tempat anda tinggal dan lingkungan sekitar anda. Beberapa masalah blok lingkungan dapat disebabkan oleh klien misalnya. Tidak selalu mudah untuk menghadapi blok yang disebabkan oleh orang lain, tapi komunikasi biasanya merupakan kunci dalam menyelesaikan masalah tersebut.

1. Tabu

Cara kita dibesarkan dan dididik memastikan kita memiliki pola pemikiran dan perilaku tertentu. Tabu itu positif dengan cara tertentu karena melindungi masyarakat terhadap pemikiran yang tidak dapat diterima dan perilaku menyimpang. Selama proses inkubasi, kami selaku designer dan developer harus melakukan yang terbaik untuk berpikir dengan bebas. Hal ini mungkin masuk akal, tapi terkadang sulit karena pola pikir kebiasaan yang kita gunakan sebagai hasil dari pendidikan dan masyarakat tempat kita tinggal.

Cara yang memungkinkan untuk menghadapi situasi ini adalah menanyakan segala halnya dan menghindari bersikap kritis. Jangan menganalisa pemikiran anda untuk memulainya; tujuannya mengumpulkan sebanyak mungkin.

2. Humor

Menggunakan humor dalam proses pemecahan masalah anda adalah keseimbangan yang sulit. Beberapa orang menghargai solusi yang lucu, namun dalam situasi bisnis, humor tidak selalu dihargai.

Penting untuk menganalisis konteks yang menjadikan anda kreatif, untuk melihat apakah humor sesuai dengan situasi.

3. Intelegensi dan Intuisi

"Intuisi akan memberi tahu pikiran untuk berpikir ke mana harus melangkah selanjutnya."

- Jonas Salk

Seringkali, orang menganggap kreativitas dan logika sebagai dua hal yang berbeda. Orang yang kreatif akan menguasai keduanya. Mereka mampu menjadi kreatif, tapi mereka tidak pernah melupakan tingkatan logika tertentu di balik pemikiran mereka. Beberapa orang hebat membuat keputusan intuitif; Jika anda salah satu dari mereka jangan takut menggunakan intuisi dalam proses berpikir kreatif anda!

Blok potensial yang mungkin anda alami adalah berfokus terlalu keras untuk menjadi kreatif, melupakan pemikiran logis. Ingatlah bahwa pada akhirnya solusi kreatif anda haruslah fungsional, di situlah logika bisa menjadi teman anda.

4. Pemikiran Kiri dan Kanan

Bagian kiri (setengah bagian) otak kita sering digambarkan sebagai pemikiran secara analitik. Ini membantu kita untuk berpikir logis. Bagian kanan digunakan lebih untuk persepsi spasial, kreativitas dan merangsang indra kita. Tentu, kita menggunakan kedua bagian otak kita kapan pun kita berpikir, dan yang penting untuk dipahami bahwa pembagian fungsional antara belahan otak tidak seperti hitam dan putih seperti yang dikatakan beberapa orang.

Salah satu potensi kreatif yang mungkin anda derita berasal dari merangsang terlalu banyak sisi satu otak anda, yang secara efektif menyebabkan kelebihan informasi untuk sisi yang spesifik itu. Jika anda terlalu sibuk dengan informasi logis dan pemikiran logis, wajar bila pemikiran kreatif anda akan menderita.

Mencapai keseimbangan adalah pekerjaan yang sulit, terutama di industri kreatif di mana kita sering terlalu fokus untuk memberikan solusi kreatif, sementara beberapa pemikiran dan informasi logis pasti dapat membantu dalam menawarkan situasi yang benar. Jadi, secara umum, jangan hanya menjadi kreatif, tapi juga me-research dan berfikir untuk menghindari blok ini!

5. Kreativitas Primer dan Sekunder

Maslow mendefinisikan dua jenis kreativitas: primer dan sekunder.

"Jika anda hanya memiliki palu, anda cenderung melihat setiap masalah sebagai paku."

- Abraham Maslow

Kita biasanya kreatif sekunder. Kreativitas sekunder mengacu pada inspirasi yang diperoleh berkat materi kreatif lainnya. Dengan kata lain, ketika karya orang lain digunakan untuk menentukan solusi kreatif kita sendiri. Secara umum, itu tidak salah (asalkan tidak mencuri, tentunya) terinspirasi oleh orang lain, tapi apakah itu membuat anda menjadi solusi kreatif yang benar-benar luar biasa?

Kreativitas primer didefinisikan oleh terobosan nyata. Betul-betul pemikiran original. Sesuatu yang belum pernah dicoba sebelumnya, atau mungkin sebelumnya gagal. Sungguh luar biasa untuk mencapai kreativitas primer. Ide anda tidak hanya harus luar biasa bagus, tapi juga harus diterima oleh klien atau target pemirsa anda. Misalnya, sebelum rilis iPad, komputer tablet sebelumnya ternyata tidak sukses di pasaran, meski produknya tetap exis. IPad meraih kreativitas primer dengan akhirnya membuat tablet sukses besar secara komersial.

6. Tradisi dan Perubahan

Salah satu alasan mengapa kreativitas primer mungkin gagal adalah karena tradisi. Secara umum, orang tidak suka perubahan. Orang menyukai stabilitas dan tradisi, kecuali jika tidak lagi menciptakan nilai tambah dan ada alternatif yang lebih baik.

Sebagai seorang desainer, atau sebagai orang yang kreatif pada umumnya, anda akan sering membuat solusi yang bertentangan karena terlihat seperti tindakan berisiko. Ini inovatif dan orang-orang sepertinya tidak mengerti apa yang ingin anda capai dengan solusi inovatif anda. Inilah sebabnya mengapa motivasi anda sangat penting.

"Untuk menjadi persuasif kita harus bisa dipercaya; Untuk bisa dipercaya kita harus kredibel; Untuk menjadi kredibel kita harus jujur."

- Edward R. Murrow

Jika anda pernah menemukan klien yang bertentangan dengan solusi yang anda ajukan, cobalah meyakinkan mereka dengan sangat memotivasi. Ada alasan mengapa anda menyukai solusi anda, jadi anda harus memberi tahu klien anda mengapa anda menyukainya dan mengapa anda yakin itu akan berhasil. Meyakinkan klien dengan sebuah gagasan tidaklah mudah, tapi hanya ada satu cara untuk mempelajarinya: tetap berlatih, tingkatkan kemampuan persuasi dan jadilah pembicara yang lebih baik.

7. Lingkungan Fisik Anda

Blok potensial lain yang mungkin anda alami berasal dari tidak lagi nyamannya anda di tempat anda bekerja.

Beberapa orang memiliki lingkungan yang jauh lebih kreatif daripada lingkungan lainnya. Apakah anda sakit dan bosan duduk di tempat yang sama saat bekerja, selalu harus menatap hal yang sama di ruang kerja anda? Ubahlah. Buat ruang kreativitas anda dan lihat apakah itu berhasil. Lingkungan mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Beberapa orang lebih menyukai lokasi yang sepi, saya misalnya lebih suka mendengar orang berbicara di sekitar saya. Sebagai contoh, saya menulis artikel ini di kereta dan saya merasa hal ini sangat membantu saya untuk fokus.

8. Kurangnya Kolaborasi dan Kepercayaan

"Waspadalah terhadap blok ini, karena ini salah satu yang paling berbahaya."

Kolaborasi sangat penting. Jika tidak ada kepercayaan antara anda dan orang-orang yang bekerja dengan anda dalam sebuah proyek, anda akan mengalami masalah. Anda akan selalu mendapati orang-orang yang tidak klik dengan anda. Dalam situasi profesional, penting untuk tetap profesional dan memastikan anda berusaha bersikap sedemikian rupa.

Jika anda yakin orang membatasi kreativitas anda, cukup bicaralah dengan mereka. Komunikasikan dulu apa yang anda inginkan dan mengapa anda menginginkannya. Temukan akar masalah yang sebenarnya dan lihat apakah mungkin untuk memperbaikinya. Selama proyek dengan tim, sangat penting untuk menciptakan atmosfer positif bagi semua orang karena hal tersebut benar-benar meningkatkan hasil dari apa yang anda buat. Beberapa hal tidak mau bekerja? Berkomunikasilah, berkomunikasi dan berkomunikasi. Berani menyingkirkan kesombongan dan memahami sudut pandang orang lain.

9. Boss atau Klien Bermasalah

Bukan saja rekan kerja anda yang menjadi masalah, klien atau atasan anda juga dapat memiliki sudut pandang yang berbeda dengan anda. Seorang atasan yang baik sering kali sukses berkreasi sendiri, menyisakan cukup ruang untuk kreativitas anda sendiri dan bukannya keras kepala mengejar pemikiran mereka sendiri.

Untuk beberapa alasan, klien juga memiliki gagasan sendiri tentang bagaimana kerja desain. Berurusan dengan klien atau atasan yang tidak begitu mengerti sudut pandang anda biasanya cukup sulit. Langkah pertama adalah memahami bahwa klien atau bos adalah masalah sebenarnya dan bukan desain atau ide anda. Cobalah untuk menjauh dari posisi anda sebagai desainer dan melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas. Jika anda menyadari bahwa masalahnya benar-benar atasan atau klien anda, komunikasikan dan yakinkan. Sebagai desainer tidak hanya penting untuk menjadi sangat kreatif, anda juga perlu menjadi lebih baik dalam menjual ide anda. Jika itu kelemahan anda, coba kerjakan dan selalu mintalah feedback kapan pun anda gagal. Anda belajar lebih banyak dari kesalahan daripada di luar kemenangan.

10. Kurangnya Dukungan

Tentu, untuk mewujudkan ide anda, penting juga untuk mendapat dukungan. Ini bisa menjadi dukungan finansial (tipe dukungan yang paling jelas), tapi juga dukungan material atau dukungan organisasi. Dengan kata lain, anda perlu memiliki semua tools dan informasi yang memungkinkan untuk memastikan anda dapat mengirimkan apa yang diminta. Jika anda kehilangan sesuatu (seperti informasi misalnya), anda harus berusaha mendapatkannya.

Penting untuk menyadari bahwa anda melewatkan sesuatu, sehingga anda harus merenungkannya selama proses membuat solusi dari waktu ke waktu untuk memastikan anda tidak kehilangan apapun. Ini sangat penting untuk memastikan anda memiliki informasi yang benar. Jangan menebak-nebak saat bekerja untuk klien, selalu bertanya apabila anda tidak terlalu yakin.

Blok Emosional

Kapan pun kita mendapati rintangan yang menghalangi kebebasan kita untuk membentuk dan mengekspresikan gagasan, kita sering mengalami hambatan emosional yang menghalangi kita untuk menjadi kreatif. Blok ini mungkin yang paling sulit dan susah untuk dipecahkan, karena mengintervensi kepribadian kita dan penyebab sebenarnya masalah adalah karena diri kita sendiri.

1. Takut Mengambil Risiko

Kita sering takut mengambil risiko dan itu benar-benar normal. Bagaimanapun, perilaku yang benar dihargai dan perilaku salah dihukum di masyarakat.

"Risiko dari keputusan yang salah lebih baik daripada teror dari keragu-raguan."

- Maimonides

Secara umum, saya merekomendasikan mengambil risiko yang diperhitungkan karena sangat bermanfaat. Jika anda biasanya mendapati diri anda dalam situasi di mana anda takut mengambil risiko dan mencoba sesuatu yang baru, cobalah untuk mengatasi situasi ini dengan bertanya kepada diri sendiri apa kemungkinan konsekuensi negatif yang realistis yang akan terjadi pada pilihan anda dan bagaimana anda bisa menyelesaikannya. Untuk meyakinkan diri saya untuk mengambil risiko, saya sering menuliskan beberapa harapan bencana (anggap bahwa semuanya berjalan salah), setelah itu saya biasanya menyimpulkan bahwa risiko yang diperhitungkan ini sama sekali tidak buruk.

2. Takut akan kekacauan

Kapan pun kita kreatif, kita sering berurusan dengan informasi yang menyesatkan atau buruk, gagasan dan konsep yang tidak jelas, atau ketidakmampuan untuk menghasilkan solusi. Suatu hasrat dalam beberapa hal itu diperlukan, namun kemampuan untuk mentolerir kekacauan adalah sangat penting untuk menjadi kreatif.

Nyatanya, menyajikan solusi yang bagus seperti halnya membuat teka-teki. Meski semuanya kacau pada awalnya, anda perlahan akan membuat penyelesaian. Sederhananya; Jangan takut dengan kekacauan karena itu akan membuat blok kreatif anda semakin buruk.

3. Memilih Menilai Ketimbang Mewujudkan

Orang yang terlalu cepat menilai atau men-judge akan menolak banyak gagasan, sementara ide segar bisa berkembang dalam sesuatu yang hebat.

"Kita harus bersikap lunak terhadap penilaian kita, karena seringkali kesalahan-kesalahan sebelumnya akan terjadi pada kita jika kita berkesempatan untuk melakukan hal serupa."

- Alsaker, Dr.

Blok potensial yang mungkin anda derita selama fase inkubasi adalah anda men-judge diri anda terlalu kasar. Cobalah menghindari men-judge sampai anda yakin memiliki solusi yang baik, lalu mulailah dengan bersikap kritis pada gagasan anda.

4. Tidak Memberi Waktu untuk Berfikir

"luangkan waktu dan rilekskan pikiran anda dari waktu ke waktu seringkali merupakan solusi yang bagus saat anda terjebak dalam fase inkubasi."

Tekanan waktu adalah masalah besar dengan kreativitas di lingkungan komersial. Secara umum, seiring berjalannya waktu, kita mendapatkan solusi yang berbeda dan terkadang lebih baik untuk sebuah masalah. Pikiran bawah anda harus sadar diberi kesempatan untuk bergelut dengan masalah yang anda hadapi.

Penting untuk menenangkan pikiran dari waktu ke waktu, karena pikiran jenuh akan membuat inkubasi dari solusi menjadi jauh lebih sulit. luangkan waktu dan rilekskan pikiran anda dari waktu ke waktu seringkali merupakan solusi yang bagus saat anda terjebak dalam fase inkubasi.

5. Tidak Ingin Terlibat atau Terlalu Ingin Terlibat

Kapan pun anda mengerjakan sesuatu, anda harus selalu merasa agak tertantang untuk terus mencari solusi yang bagus, namun sebaliknya, dorongan yang besar untuk sukses dengan cepat mungkin akan membuat anda terlalu cepat dalam proses kreatif anda. Penting untuk tertantang dan sabar.

Kapan pun anda bekerja dengan sekelompok orang, kemungkinan besar anda mendapati orang yang terlalu bersemangat atau tidak bersemangat sama sekali. Penting untuk mengetahui mengapa mereka menampilkan perilaku tersebut. Apakah anda yakin mendapatkan orang yang tepat dalam pekerjaan yang benar? Sekali lagi, komunikasi itu penting. Pastikan orang merasa tertantang dan merasa ada kaitannya dengan apa yang harus mereka lakukan.

6. Realitas dan Fantasi

Memiliki imajinasi yang hidup sangat bagus untuk kreativitas anda. Jangan takut menggunakan fantasi anda dari waktu ke waktu, terutama di fase jenuh.

Beberapa orang memiliki imajinasi yang hebat, sementara yang lain tidak memiliki imajinasi yang hebat. Bagaimanapun, ini bukan masalah yang nyata dan anda seharusnya tidak menganggapnya sebagai suatu masalah. Ini hanya salah satu cara untuk merangsang kreativitas anda. Imajinasi sangat dibutuhkan selama fase inkubasi, jika anda terjebak dalam mencari solusi. Bayangkan bagaimana anda bisa memecahkan sesuatu masalah dan tidak mendapatkan hasil apapun. Temukan solusi gila seperti biasanya, gagasan buruk atau tidak realistis dapat memberi inspirasi untuk gagasan yang hebat!

Kesimpulan

Seperti pada artikel seblumnya, coba renungkan beberapa proyek anda dan lihat apakah anda pernah mengalami situasi yang tercantum dalam artikel ini. Seperti pada artikel sebelumnya, coba renungkan beberapa proyek anda dan lihat apakah anda pernah mengalami situasi yang tercantum dalam artikel ini. Pahami apa yang salah dan bagaimana anda bisa berhasil menyelesaikannya dengan lebih cepat. Pada artikel berikutnya, kita akan belajar lebih banyak tentang blok intelektual. Terima kasih sudah membaca.