Advertisement
  1. Web Design
  2. HTML/CSS
  3. CSS

Membangun CMS: Struktur Dan Styling 

Scroll to top
Read Time: 24 min
This post is part of a series called Building a CMS.
Building a CMS: goPress

() translation by (you can also view the original English article)

Final product imageFinal product imageFinal product image
What You'll Be Creating

Bagi anda yang familiar dengan CMS seperti wordpress tampilan web pertama anda  tidak akan jauh berbeda dengan tampilan sederhana flat desain CMS di atas. Perlu di ingat judul artikelnya membangun CMS namun poinnya adalah bagaimana menstruktur dan mendesain tampilan, tidak berkaitan dengan database. Sebagai gantinya, semua informasi disimpan dalam file teks biasa. Karena banyak virtual private server (VPS) saat ini menggunakan RAM berbasis hard drive, pendekatan ini lebih cepat dan lebih aman.

Dalam seri tutorial ini, saya akan menunjukkan cara untuk membuat flat file sistem CMS anda sendiri menggunakan teknologi web sederhana. Tidak seperti sistem CMS pada umumnya yang sudah jadi dan sudah siap pakai, Ini adalah sistem CMS dasar tetapi tetap apa yang di butuhkan untuk para pemula yang ingin belajar dasar CMS akan di jelaskan disini.

Jika anda punya project dan bila project anda sudah berkembang menjadi project yang besar, maka bersiaplah karena masalah pengornasian file dan folder akan segera menghampiri anda ( Serem kan... hihihi ). Juga, setiap jenis halaman memiliki direktori sendiri difolder situs dengan direktori bagian untuk bagian-bagian kecil dari CMS. Hal ini mempertahankan semuanya pada tempatnya masing-masing dan membuat sebuah sistem fleksibel.

Struktur Folder Utama (Root Folder)

Dalam direktori di mana Anda akan membangun proyek, umumnya anda akan membuat direktori seperti: src, site, dan tema. Folder src untuk menyimpan file yang berkaitan dengan server, folder site untuk menyimpan file halaman yang akan menampilkan informasi seperti halaman beranda, kontak, tentang atau lainnya, dan folder tema untuk menyimpan file layout seperti header dan footer atau yang lebih spesifik lagi navigasi. 

Dalam direktori theme, Anda perlu membuat direktori layout dan styling. Direktori layouts akan berisi layout halaman web yang berbeda. Dengan memisahkan informasi layout dari informasi styling, theme menjadi lebih fleksibel. Untuk saat ini, akan ada satu layout bernama SingleCol.

Untuk semua pembuatan styling dan layout, saya menggunakan Sass, Compass, dan Susy. Sass adalah bahasa pengolahan Custom Style Sheet. Ini memberikan cara yang lebih kuat untuk menciptakan CSS style sheet untuk website Anda. Compass adalah ekstensi untuk Sass. Sassy-buttons adalah ekstensi Sass untuk membuat tombol menarik di situs web. Susy juga merupakan ekstensi untuk membuat sistem layout grid untuk situs Anda.

Karena Ruby sudah terpasang di semua Mac, Anda tidak perlu menginstalnya. Untuk menjalankan Ruby di sistem Windows, Anda perlu mendownload Ruby's Windows Installer. Pada Linux, Anda perlu menggunakan Manajer paket sistem Anda untuk menginstal Ruby.

Setelah Ruby ada pada sistem Anda, Anda dapat menginstal Sass, Compass, Sassy-buttons, dan Susy dengan baris perintah ini:

1
gem install sass
2
gem install sassy-buttons
3
gem install compass
4
gem install susy

Untuk tutorial ini, saya menggunakan Sass 3.4.16, Sassy-buttons 0.2.6, Compass 1.0.3, dan Susy 2.2.5. Tergantung pada konfigurasi sistem Anda, Anda mungkin harus menjalankan perintah ini dengan sudo.

Tata Letak (Layout)

Untuk memulai membuat layout, jalankan perintah ini di direktori SingleCol:

1
compass init

Ini akan membuat directory sass dan stylesheet dan file bernama config.rb. Karena saya suka menggunakan css untuk direktori stylesheet, ubah nama direktori stylesheet menjadi css. Juga, buat direktori js untuk file JavaScript yang diperlukan untuk layout. Buka file config.rb dan buat terlihat seperti ini:

1
require 'susy'
2
http_path = "/"
3
css_dir = "css"
4
sass_dir = "sass"
5
images_dir = "images"
6
javascripts_dir = "js"

Sekarang, untuk membuat layout dasar website, buat file dalam direktori layout yang disebut template.html. Dalam file ini, tambahkan kode berikut:

1
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">
2
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml" lang="en" xml:lang="en">
3
<head>
4
  <meta name="generator" content="goPress Servery by Custom Computer Tools.">
5
	<meta charset="utf-8">
6
	<title>
7
		{{{title}}}
8
	</title>
9
	<link rel="stylesheet" type="text/css" href="{{{WebAddress}}}/stylesheets.css">
10
	{{{head}}}
11
</head>
12
13
<body>
14
	<div id='wrap'>
15
		<div id='headerwrap'>
16
			<div id='header'>
17
				{{{header}}}
18
			</div>
19
			<div id='navigation'>
20
				{{{navbar}}}
21
			</div>
22
		</div>
23
		<div id='sidebar'>
24
			{{{sidebar}}}
25
		</div>
26
		<div id='content'>
27
			{{{content}}}
28
		</div>
29
		<div id='footer'>
30
			{{{footer}}}
31
		</div>
32
	</div>
33
	<script type="text/javascript" src="{{{WebAddress}}}/scripts.js"></script>
34
</body>
35
36
</html>

Template ini menciptakan halaman web standar untuk situs. Setiap halaman memiliki header dengan panel navigasi, sidebar tunggal, area konten, dan area footer. Hal terakhir yang dimuat adalah javascript yang dibutuhkan untuk situs ini.

Setiap bagian diwakili dengan makro Handlebar. Server memperluas macro-nya sebelum menampilkannya kepada pengguna.

Dalam direktori sass, buat sebuah file bernama base.scss dan letakkan kode ini:

1
@import 'compass/reset';
2
@import 'susy';
3
4
$susy: (
5
  flow: ltr,
6
  math: fluid,
7
  output: float,
8
  gutter-position: after,
9
  container: auto,
10
  container-position: center,
11
  columns: 16,
12
  gutters: .25,
13
  column-width: false,
14
  global-box-sizing: content-box,
15
  last-flow: to,
16
  debug: (
17
    image: hide,
18
    color: rgba(#66f, .25),
19
    output: background,
20
    toggle: top right,
21
  ),
22
  use-custom: (
23
    background-image: true,
24
    background-options: false,
25
    box-sizing: true,
26
    clearfix: false,
27
    rem: true,
28
  )
29
);
30
31
body {
32
}
33
34
#wrap {
35
  @include container(16);
36
  width: 1024px;
37
  display:  block;
38
}
39
40
#headerwrap {
41
  @include span(16 of 16);
42
  margin-bottom: 20px;
43
}
44
45
#header {
46
  margin-top: 20px;
47
  margin-left: auto;
48
  margin-right: auto;
49
  width:    95%;
50
}
51
52
#content {
53
    @include span(11 of 16);
54
 }
55
56
.col1 {
57
    @include span(5 of 10);
58
}
59
60
.col2 {
61
    @include span(last 5 of 10);
62
}
63
64
#footer .col2 {
65
    width: auto;
66
}
67
68
.box {
69
  @include span(4 of 10);
70
}
71
72
#sidebar {
73
  @include span(last 4 of 16);
74
}
75
76
#footer {
77
  @include span(16 of 16);
78
}
79
80
/** CSS dropdown menu **/
81
82
#navigation  {
83
  margin-top: 20px;
84
  margin-left: auto;
85
  margin-right: auto;
86
  width:    95%;
87
}
88
89
#menuh-container {
90
  top: 1em;
91
  left: 1em;
92
  display: inline;
93
  width: 100%;
94
}
95
96
#menuh {
97
  margin-top: 1em;
98
  display: inline;
99
  width: 100%;
100
}
101
102
#menuh ul li {
103
  display: inline-block;
104
  width: fit-content;
105
}
106
107
#menuh a
108
  {
109
  text-align: center;
110
  display:block;
111
  white-space:nowrap;
112
  margin:0;
113
  padding: 5px;
114
  text-decoration: none;
115
  }
116
117
#menuh ul
118
  {
119
  list-style:none;
120
  margin: 0px 20px 0px 20px;
121
  padding: 0px;
122
  }
123
124
#menuh li
125
  {
126
  position:relative;
127
  min-height: 1px;
128
  vertical-align: bottom; 
129
  width: fit-content;
130
  }
131
132
#menuh ul ul
133
  {
134
  position:  absolute;
135
  z-index:  500;
136
  top: 50px;
137
  left: 20px;
138
  display:  none;
139
  padding: 0.5em;
140
  margin:  -1em 0 0 -1em;
141
  }
142
143
  #menuh ul ul li {
144
    width: 100%;
145
  }
146
147
#menuh ul ul li  a {
148
    text-align:  left;
149
}
150
151
#menuh ul ul ul
152
  {
153
  left: 90px;
154
  }
155
156
div#menuh li:hover
157
  {
158
  cursor:pointer;
159
  z-index:100;
160
  }
161
162
div#menuh li:hover ul ul,
163
div#menuh li li:hover ul ul,
164
div#menuh li li li:hover ul ul,
165
div#menuh li li li li:hover ul ul
166
{display:none;}
167
168
div#menuh li:hover ul,
169
div#menuh li li:hover ul,
170
div#menuh li li li:hover ul,
171
div#menuh li li li li:hover ul
172
{display:block;}
173
174
/* End CSS Drop Down Menu */

Kode sass ini dimuat dalam style reset compass untuk menetralisir browser default. Kemudian itu memuat and menyiapkan susy untuk membuat grid yang tepat untuk semua elemen di halaman web.

Sistem navigasi css ada setelah halaman aktif. Drop-down yang tersebunyi untuk menu menjadi terlihat dengan definisi "mouse-over". Ini hanya memberikan sistem menu css.

Semua style ini mendefinisikan struktur dasar dari website. Tidak ada satu pun dari hal diatas yang membuat tampilan halaman, hanya posisinya. Semua styling akan ditangani oleh konten styling.

Styles

Untuk direktori styling, buatlah sebuah direktori bernama Basic. Inisialisasi informasi sass seperti yang dilakukan untuk direktori layouts/SingleCol. Dalam direktori ini, jalankan baris perintah berikut:

1
compass init

Ini akan membuat direktori sass dan stylesheet dan file bernama config.rb. Karena saya suka menggunakan css untuk direktori stylesheet, ubah nama direktori stylesheet menjadi css. Juga, buat sebuah direktori js untuk setiap JavaScript untuk membuat theme. Buka file config.rb dan buat terlihat seperti ini:

1
require 'sassy-buttons'
2
http_path = "/"
3
css_dir = "css"
4
sass_dir = "sass"
5
images_dir = "images"
6
javascripts_dir = "js"

Untuk mengubah desain tombol di situs web, saya menggunakan sassy-buttons. Karenanya, itu diperlukan dulu, baru kemudian struktur direktori.

Dalam direktori Basic/sass, buat file Basic.scss dengan informasi ini:

1
// Welcome to Compass.
2
// In this file you should write your main styles. (or centralize your imports)
3
// Import this file using the following HTML or equivalent:
4
// <link href='/stylesheets/screen.css' media='screen, projection' rel='stylesheet' type='text/css' />
5
//
6
@import 'compass/css3';
7
@import 'sassy-buttons';
8
9
$style-color1: rgb(247, 237, 222);
10
$style-color2: #ffedd1;
11
$style-color3: rgb(245, 213, 166);
12
$style-color4: #f0d5ad;
13
14
//
15
// Clear Fix
16
//
17
.clearfix:after {
18
    content: '.';
19
    display: block;
20
    clear: both;
21
    visibility: hidden;
22
    line-height: 0;
23
    height: 0;
24
}
25
26
.clearfix {
27
    display: inline-block;
28
}
29
30
html[xmlns] .clearfix {
31
    display: block;
32
}
33
34
* html .clearfix {
35
    height: 1%;
36
}
37
38
//
39
// Main Styling for Wood.
40
//
41
@mixin standardsize {
42
    padding-top: 10px;
43
    padding-left: 15px;
44
    font-size: 19px;
45
    line-height: 1.25em;
46
}
47
48
body {
49
    background-color: $style-color2;
50
51
    input[type='button'] {
52
        @include sassy-button('shiny', 10px, 16px, $style-color1, darken($style-color1, 20%), #000, bold);
53
    }
54
55
    .button {
56
        @include sassy-button('shiny', 10px, 16px, $style-color1, darken($style-color1, 20%), #000, bold);
57
        display: inherit;
58
        margin-left: auto;
59
        margin-right: auto;
60
        margin-top: 10px;
61
        margin-bottom: 10px;
62
        text-align: center;
63
    }
64
65
    #wrap {
66
        background-color: $style-color1;
67
        @include border-radius(.6em, .6em);
68
        margin-top: 10px;
69
        margin-bottom: 10px;
70
        border: 4px solid $style-color4;
71
72
        #header {
73
            background-color: $style-color2;
74
            @include border-radius(15px);
75
            background-repeat: no-repeat;
76
            border: 2px solid $style-color3;
77
            height: 130px;
78
            text-align: left;
79
            margin-top: 20px;
80
            font-size: 3em;
81
82
            h1 {
83
                a:link, a:visited {
84
                    color: #000;
85
                    text-decoration: none;
86
                }
87
                padding-top: 40px;
88
                padding-left: 20px;
89
            }
90
            h6 {
91
                font-size: .4em;
92
                font-style: italic;
93
                padding-left: 20px;
94
            }
95
        }
96
        #sidebar {
97
            background-color: $style-color2;
98
            @include border-radius(.6em, .6em);
99
            padding: .6em;
100
            vertical-align: text-top;
101
            overflow: hidden;
102
            margin-right: .5em;
103
            border: 2px solid $style-color3;
104
            hr {
105
                color: $style-color2;
106
                background-color: $style-color2;
107
            }
108
            p, ul, li {
109
                @include standardsize;
110
            }
111
            ul li {
112
                list-style-type: disc;
113
                margin-left: 25px;
114
                padding: 0;
115
                border: 0;
116
                outline: 0;
117
                font-size: 100%;
118
                vertical-align: baseline;
119
                background: transparent;
120
            }
121
            li {
122
                margin-bottom: 10px;
123
            }
124
            h1, h2, h3, h4, h5, h6 {
125
                @include standardsize;
126
                font-weight: bold;
127
                margin-top: .25em;
128
                margin-bottom: .25em;
129
            }
130
            h1 {
131
                font-size: 2.5em;
132
            }
133
            h2 {
134
                font-size: 2em;
135
            }
136
            h3 {
137
                font-size: 1.5em;
138
            }
139
            h4 {
140
                font-size: 1em;
141
            }
142
            h5 {
143
                font-size: .8em;
144
            }
145
            h6 {
146
                font-size: .6em;
147
            }
148
            input[type='button'] {
149
                margin-left: 120px;
150
                clear: both;
151
            }
152
        }
153
        #content {
154
            input[type='button'] {
155
                margin-left: 200px;
156
                clear: both;
157
            }
158
            h1, h2, h3, h4, h5, h6 {
159
                @include standardsize;
160
                font-weight: bold;
161
                margin-top: .25em;
162
                margin-bottom: .25em;
163
            }
164
            h1 {
165
                font-size: 2.5em;
166
            }
167
            h2 {
168
                font-size: 2em;
169
            }
170
            h3 {
171
                font-size: 1.5em;
172
            }
173
            h4 {
174
                font-size: 1em;
175
            }
176
            h5 {
177
                font-size: .8em;
178
            }
179
            h6 {
180
                font-size: .6em;
181
            }
182
            hr {
183
                margin-top: 30px;
184
                margin-bottom: 30px;
185
            }
186
            p, ul, li, details, summary, pre {
187
                @include standardsize;
188
            }
189
            details {
190
                p, pre {
191
                    margin-left: 25px;
192
                }
193
            }
194
            ul li {
195
                list-style-type: disc;
196
                margin-left: 25px;
197
                padding: 0;
198
                border: 0;
199
                outline: 0;
200
                font-size: 100%;
201
                vertical-align: baseline;
202
                background: transparent;
203
            }
204
            li {
205
                margin-bottom: 10px;
206
            }
207
            .box {
208
                clear: both;
209
                background-color: $style-color4;
210
                float: none;
211
                margin-left: auto;
212
                margin-right: auto;
213
                margin-top: 1.0em;
214
                margin-bottom: 1em;
215
                @include border-radius(.6em, .6em);
216
                display: block;
217
                padding: .5em;
218
            }
219
            img {
220
                @include border-radius(10px);
221
                margin: 20px auto 20px auto;
222
            }
223
        }
224
        #footer {
225
            border-top: 5px;
226
            border-style: solid;
227
            border-color: $style-color3;
228
            @include border-radius(.6em, .6em);
229
            margin-top: 30px;
230
            p {
231
                margin-bottom: .6em;
232
                @include standardsize;
233
                margin-right: 15px;
234
            }
235
        }
236
    }
237
}
238
239
// CSS dropdown menu
240
#navigation {
241
    text-align: left;
242
    border: 2px solid $style-color3;
243
    background-color: $style-color2;
244
    @include border-radius(15px);
245
}
246
247
#menuh {
248
    font-size: 1.3em;
249
    font-family: arial, helvetica, sans-serif;
250
    background-color: $style-color1;
251
}
252
253
#menuh ul {
254
    background-color: $style-color2;
255
}
256
257
#menuh ul ul {
258
    background-color: $style-color2;
259
    @include border-radius(15px);
260
    border: 2px solid $style-color3;
261
}
262
263
#menuh a {
264
    background-color: $style-color2;
265
    color: #000;
266
}
267
268
#menuh a:link, #menuh a:visited, #menuh a:active {
269
    color: #000;
270
    background-color: $style-color2;
271
}
272
273
#menuh a:hover {
274
    color: #000;
275
    background-color: $style-color4;
276
    @include border-radius(5px);
277
}
278
279
// End CSS Drop Down Menu
280
// Misc classes
281
.picture {
282
    border: 3px solid $style-color3;
283
    @include border-radius(8px);
284
    float: left;
285
    margin: 5px 15px 15px 15px;
286
}
287
288
a:link, a:visited {
289
    color: darken($style-color1, 50);
290
    text-decoration: none;
291
}
292
293
strong {
294
    font-weight: bold;
295
}
296
297
table {
298
    margin: 20px;
299
    border: 3px solid;
300
    @include border-radius(10px);
301
    border-color: lighten($style-color2, 6);
302
    th {
303
        text-align: center;
304
        font-weight: bold;
305
        padding: 10px 0 10px 0;
306
    }
307
    tbody {
308
        td {
309
            padding: 10px;
310
        }
311
        tr:nth-child(2n+1) {
312
            background-color: darken($style-color2, 5);
313
        }
314
        tr:nth-child(even) {
315
            background-color: lighten($style-color2, 2.5);
316
        }
317
    }
318
}
319
320
#commentSpacer {
321
    width: 100%;
322
    margin-top: 20px;
323
    margin-left: 15px;
324
}
325
326
.tutorial_excerpt {
327
    margin-left: 20px;
328
}
329
330
.tutorial_thumbnail {
331
    float: left;
332
    margin-right: 20px;
333
    margin-left: 20px;
334
    margin-bottom: 20px;
335
}
336
337
.tutorial_wrap {
338
    margin-bottom: 50px;
339
    float: left;
340
}
341
342
img.wp-post-image {
343
    -moz-border-radius: 15px;
344
    border-radius: 15px;
345
    box-shadow: 10px 10px 5px gray;
346
}
347
348
.showcode {
349
    margin: 20px auto 20px 30px;
350
    -moz-border-radius: 15px;
351
    border-radius: 15px;
352
    border: $style-color4 3px;
353
    border-style: solid;
354
    background: white;
355
}
356
357
#socialmedia {
358
    width: 700px;
359
    margin-top: 20px;
360
    margin-left: 15px;
361
}
362
363
#socialbuttons {
364
    margin: auto;
365
}
366
367
#socialbuttons a {
368
    opacity: 0.8;
369
    filter: alpha(opacity = 80);
370
    -webkit-transition: all ease-in-out 0.2s;
371
    -moz-transition: all ease-in-out 0.2s;
372
    -ms-transition: all ease-in-out 0.2s;
373
    -o-transition: all ease-in-out 0.2s;
374
    transition: all ease-in-out 0.2s;
375
}
376
377
#socialbuttons a:hover {
378
    opacity: 1;
379
    filter: alpha(opacity = 100);
380
}
381
382
#socialbuttons a {
383
    display: inline-block;
384
    height: 28px;
385
    width: 30px;
386
    background-image: url(/images/ico-subscribe-social.png);
387
    background-repeat: no-repeat;
388
}
389
390
#socialbuttons a.twitter {
391
    background-position: -30px 0;
392
}
393
394
#socialbuttons a.facebook {
395
    background-position: -60px 0;
396
}
397
398
#socialbuttons a.googleplus {
399
    background-position: -210px 0;
400
}
401
402
dl {
403
    margin-left: 20px;
404
    margin-top: 20px;
405
    margin-bottom: 20px;
406
    font-size: 19px;
407
    line-height: 1.25em;
408
}
409
410
dt {
411
    margin-left: 20px;
412
    margin-bottom: 20px;
413
    font-weight: bold;
414
}
415
416
dd {
417
    margin-left: 40px;
418
    margin-bottom: 20px;
419
}

Code ini mendefinisikan bagaimana website terlihat. Itu juga mendefinisikan background, pewarnaan, font, dsb. Yang membentuk styling untuk website pada umumnya.

Direktori Styling/Basic berisi berkas yang diperlukan untuk tampilan default halaman 404, header, footer, dan bagian sidebar situs web. Oleh karena itu, buat sebuah file bernama 404.html dan tempatkan kode ini:

1
<h2>404 Page</h2>
2
3
<p>Sorry, we could not find the page.</p>

Ini adalah halaman error 404 dasar. Anda harus berhati-hati dengan informasi yang diberikan di sini, karena Anda tidak ingin mengungkapkan terlalu banyak informasi tentang bagaimana situs Anda bekerja. Karena ini akan ditempatkan dibagian content halaman, akan mudah bagi pengguna untuk bernavigasi darinya.

Berikutnya, buat file header.html dengan konten berikut:

1
<h1><a href='/'>Test Site</a></h1>
2
<h6>A New Approach</h6>
3
<br>

Ini hanya sebuah header dasar tanpa deskripsi, tetapi memberikan CMS sesuatu untuk ditampilkan.

Selanjutnya, buat file footer.html dengan konten ini:

1
<footer>
2
[Column1]
3
	<p>Copyrighted 2012 by <a href="{{{WebAddress}}}/">Your Company</a>
4
[/Column1]
5
[Column2]
6
	<p>Running on a flat CMS server!</p>
7
[/Column2]
8
</footer>

Selanjutnya, buat file sidebar.html yang dengan konten ini:

1
<h3>A Sidebar</h3>
2
<p>This is a basic sidebar that can have other times.</p>

Sekali lagi, ini adalah placeholder. Semua file tersebut disalin ke direktori site/parts dan diubah sesuai kebutuhan situs. Tujuannya agar server memiliki nama untuk digunakan seandainya pengguna lupa membuatnya.

Struktur Situs

Dengan theme dan layout yang didefinisikan, saatnya untuk menciptakan konten dasar dan struktur untuk situs sebenarnya. Dalam direktori site, buat direktori parts, pages, posts, images, css, js.

Parts (bagian)

Direktori parts akan berisi potongan kecil html/css/javascript yang akan membuat satu unit ditempatkan di beberapa lokasi situs web. Bagian ini masuk ke server dan digabungkan dengan isi halaman jika diperlukan. Untuk situs demo kita, buat bagian berikut:

  • footer.html dengan code ini:
1
<footer>
2
	<p style="float: left;">Copyrighted 2012 by <a href="{{{WebAddress}}}/">Your Company</a>
3
	<p style="float: right;">Running on a flat CMS server!</p>
4
</footer>
5
<script type="text/javascript">
6
window.PageName = "{{{PageName}}}";
7
</script>
  • header.html dengan code berikut:
1
<link rel="shortcut icon" href="{{{WebAddress}}}/images/favicon.ico" />
  • headr.html dengan code berikut:
1
<h1><a href='{{{ServerAddress}}}/'>Test Site</a></h1>
2
<h6>Flat File System CMS</h6>
  • navbar.html dengan code berikut:
1
 <div  id="menuh-container">
2
 <div id="menuh">
3
    <ul>
4
     <li>
5
         <a class="top_parent">Pages</a>
6
         <ul>
7
             <li>
8
                 <a href="{{{WebAddress}}}/flatcms">Flat CMS</a>
9
             </li>
10
         </ul>
11
     </li>
12
     <li>
13
        <a href="{{{WebAddress}}}/posts/blogs/flatcms">Blog</a>
14
     </li>
15
     <li>
16
         <a href="{{{WebAddress}}}/posts/news/flatcms"  class="top_parent">News</a>
17
     </li>
18
     <li>
19
         <a href="{{{WebAddress}}}/about"  class="top_parent">About</a>
20
     </li>
21
 </ul>
22
</div>
23
</div>
  • sidebar.html dengan code ini:
1
<h2>Side Bar</h2>
2
<hr>
  • socialmedia.html dengan code ini:
1
<div id="socialmedia">
2
    <div id="socialbuttons">
3
        <a href="" class="twitter" title="Twitter"></a>
4
5
        <a href="" class="googleplus" title="Google+"></a>
6
    </div>
7
    <div id="commentSpacer" class="clearfix"></div>
8
    <!-- Put other Social Media items here (ie: Disqus, etc.); -->
9
</div>

Server memuat bagian ini dengan menggunakan nama tanpa ekstensinya dalam template Handlebar untuk perluasan. Sebagai contoh, dimana pun socialmedia.html perlu ditempatkan, Anda menempatkan makro {{{socialmedia}}} disana. Juga, bagian ini dapat berupa HTML, Markdown, atau format apapun yang dapat ditangani oleh server. Dalam server, saya akan membuat file-file pendukung yaitu HTML, Jade/Amber, dan Markdown. Saya akan membahas detail ini di tutorial pembuatan server yang sebenarnya.

Pages (halaman)

Semua halaman untuk situs akan ditempatkan dalam direktori pages. Untuk saat ini, buat file-file berikut dengan konten-nya masing-masing:

  • main.html dengan code ini:
1
<h3>Flat CMS Test Site</h3>
2
<p>This is the Main page of the test site.</p>
  • flatcms.md dengan code ini:
1
### Flat CMS Server
2
3
This is a page about the flat CMS server. 
  • about.md dengan code ini:
1
### About
2
3
This would be a standard about page.

Ini adalah halaman demo untuk situsnya. Satu-satunya file wajib adalah main.html karena server akan memuat konten halaman ini kedalam memory dan menyediakan dari memory. Ini membantu mempercepat pemuatan halaman depan website. Dua halaman lainnya memiliki ekstensi md karena mereka dalam format Markdown. Server akan menterjemahkan konten ke HTML sebelum menyematkannya di halaman layout.

Umumnya, halaman berisi informasi yang tidak banyak berubah sepanjang waktu. Itu memberikan pemirsa informasi tentang situs, tujuannya dan sasarannya.

Halaman bisa bersifat hirarkis dengan membuat direktori dan subdirektori dengan halaman. Nama direktori ini membuat alamat ke halaman direktori ini.

Posts

Tidak seperti page, post adalah item yang ditambahkan secara regular, misalnya, posting blog harian/mingguan/bulanan dan item berita. Area ini diharapkan untuk sering diupdate. Dalam direktori posts, buat dua direktori baru: blogs dan news. Dimasing-masing direktori tersebut, buat direktori flatcms. Ini akan berisi postingan blog dan item berita untuk website Flat CMS.

Pada direktori posts/blogs/flatcms, buat file-file berikut:

  • index.amber dengan konten ini:
1
h3 Flat CMS Blog
2
3
p This is a rambling blog about a flat CMS.
4
5
mixin article($title, $link, $excerpt, $date)
6
	div.entry
7
		div.tutorial_wrap
8
			div.tutorial_div
9
				a[href=$link]
10
					h3 #{$title}
11
				h5 #{$date}
12
				p.tutorial_excerpt #{$excerpt}
13
	div.clear
14
15
+article("Flat CMS Running", "/posts/blogs/flatcms/flatcms", "Flat CMS Test Server is Running!", "August 12, 2015")
  • flatcms.md dengan konten ini:
1
The New Server is Running
2
----
3
4
After much work and programming, the flat CMS server is running.  Stay tuned for more news!
5
6
{{{socialmedia}}}

Index.amber adalah template Jade untuk menentukan berbagai post yang berbeda di blog. Sistem template HTML Jade memudahkan menambahkan konten baru dengan format yang tepat. Parameter ke makro membentuk item yang berbeda. Anda bisa menemukan lebih banyak informasi tentang Jade di Tuts+.

Di sini, ekstensi yang digunakan adalah amber karena Go language yang setara dengan Jade adalah Amber. Karena di situlah saya memulai, begitulah cara saya membuatnya. Jika Anda ingin mengubah ekstensi, ingatlah untuk mengubahnya dalam kode server yang sesuai juga.

Di direktori posts/news/flatcms, buat file berikut ini:

  • index.amber dengan konten ini:
1
h3 Flat CMS News
2
3
p Here is where all the news about what I am doing is found. Please come back often to check it out!
4
5
mixin article($title, $link, $excerpt, $date)
6
	div.entry
7
		div.tutorial_wrap
8
			div.tutorial_div
9
				a[href=$link]
10
					h3 #{$title}
11
				h5 #{$date}
12
				p.tutorial_excerpt #{$excerpt}
13
	div.clear
14
15
+article("Flat CMS is Running", "/posts/news/flatcms/flatcms", "The Flat CMS Test Server is Running!", "August 12, 2015")
  • flatcms.md dengan konten ini:
1
The New Server is Running
2
----
3
4
After much work and programming, I finally have everything moved over to a goPress server that I wrote myself. I will be making this available for you too. Stay tuned!
5
6
{{{socialmedia}}}

Ini membuat item news untuk demo situs. Di situs saya, saya menggunakan struktur yang sama untuk tutorial dan demo halaman code.

Images

Semua website punya gambar. Dalam konfigurasi ini, semua gambar ada di direktori site/images. Untuk keperluan demo, hanya icon social media yang diletakkan di sini. Anda bisa mendapatkan file gambar dari file download.

Site CSS

Bahkan dengan layout css dan styling css, akan ada waktu dimana Anda ingin aturan css khusus. Direktori site/css berisi semua file css yang menempatkan sentuhan akhir di situs web. Semua layout, styling, dan site/css akan dikompilasi bersama ke dalam satu file css. Karena itu, buatlah direktori site/css/final untuk menempatkan file yang dikompilasi ini. Sekarang, buat file site/css/site.css dengan konten berikut:

1
.clear {
2
  clear: both;
3
  height: 0px;
4
}

Tidak banyak di sini—hanya definisi untuk class clear. Anda bisa menambahkan apapun yang Anda mau, tapi harus sesuatu yang tidak berkaitan dengan layout atau kategori styling.

Site Scripts

direktori site/js berisi semua file JavaScript spesial untuk situs. Ini akan disusun bersama-sama dan diminimalkan agar memuat halaman situs menjadi lebih cepat. Untuk sekarang, buat direktori site/js/final untuk script yang dikompilasi dan file site/js/01-site.js dengan isi berikut:

1
;
2
//
3
// File:         Site.js
4
//
5
// Description:   The JavaScript file for the site.
6
//
7
jQuery(document).ready(function () {
8
	//
9
	// Code here will be ran once a page is loaded.
10
	//
11
});

Tidak banyak di sini, untuk sekarang. Tapi, karena Anda membutuhkan JavaScript kustom, itu bisa diletakkan di sini.

Karena script akan disusun bersama, saya memasukkannya sesuai urutan yang dibutuhkan untuk pemuatan. Aturan untuk mengkompilasi script bersama-sama akan memuat script dalam urutan numerik.

Otomatisasi Dengan Gulp

Cara termudah untuk mempercepat load halaman web adalah dengan memiliki request HTTP sedikit mungkin. Karenanya, lebih baik untuk menggabungkan semua CSS dan JavaScript file ke dalam satu file. Cara terbaik untuk mengkompilasi file ini adalah dengan membuat script. Melakukan hal itu setiap kali server menerima request adalah buang-buang waktu pemrosesan.

Pilihan saya untuk otomatisasi script adalah Gulp. Gulp berjalan pada Node.js. Oleh karena itu, pergi ke website Node.js dan download programnya untuk sistem Anda. Setelah Anda menginstal Node.js, Anda dapat menginstal Gulp dengan ini:

1
npm install --global gulp
2
npm install --global gulp
3
npm install --global gulp-compass
4
npm install --global gulp-autoprefixer
5
npm install --global gulp-compressor
6
npm install --global gulp-concat

Ini akan menginstal Gulp dan Modul Gulp yang saya gunakan di script yang dibuat. Sekarang, di bagian atas direktori Anda, buat file gulpfile.js yang berisi konten berikut:

1
// Requirements
2
var gulp = require('gulp'),
3
	 compass = require('gulp-compass'),
4
	 prefix = require('gulp-autoprefixer'),
5
	 compressor = require('gulp-compressor'),
6
	 concat = require('gulp-concat');
7
8
// Defines path to sass
9
var Theme = "Basic";
10
var Layout = "SingleCol";
11
var themesassRoot = 'themes/styling/' + Theme;
12
var layoutsassRoot = 'themes/layouts/' + Layout;
13
14
// Gulp task
15
gulp.task('theme-compass-to-css', function(){
16
	return gulp.src(themesassRoot+'/sass/Basic.scss')
17
			 .pipe(compass({
18
                config_file: themesassRoot + '/config.rb',
19
                css: themesassRoot + '/css',
20
                sass: themesassRoot + '/sass',
21
                require: 'sassy-buttons'
22
                }))
23
			 .pipe(prefix("last 3 versions"))
24
			 .pipe(gulp.dest(themesassRoot + '/css'))
25
});
26
27
gulp.task('layout-compass-to-css', function(){
28
	return gulp.src(layoutsassRoot+'/sass/base.scss')
29
			 .pipe(compass({
30
                config_file: layoutsassRoot + '/config.rb',
31
                css: layoutsassRoot + '/css',
32
                sass: layoutsassRoot + '/sass',
33
                require: 'susy'
34
                }))
35
			 .pipe(prefix("last 3 versions"))
36
			 .pipe(gulp.dest(layoutsassRoot + '/css'))
37
});
38
39
gulp.task('watch-compass', function(){
40
	// What to watch
41
	gulp.watch(themesassRoot + '/sass/Basic.scss', function(){
42
		// What to run
43
		gulp.run('theme-compass-to-css');
44
	});
45
	gulp.watch(layoutsassRoot + '/sass/Basic.scss', function(){
46
		// What to run
47
		gulp.run('layout-compass-to-css');
48
	});
49
});
50
51
gulp.task('all-compass', ['theme-compass-to-css', 'layout-compass-to-css']);
52
53
// js compressor
54
gulp.task('js', function () {
55
    gulp.src([ layoutsassRoot +'/js/*.js', themesassRoot + '/js/*.js', 'site/js/*.js'])
56
        .pipe(compressor())
57
        .pipe(concat("final.js"))
58
        .pipe(gulp.dest('site/js/final'));
59
});
60
61
// css compressor
62
gulp.task('css', ['all-compass'], function () {
63
    gulp.src([layoutsassRoot +'/css/*.css', themesassRoot + '/css/*.css', 'site/css/*.css'])
64
        .pipe(compressor())
65
        .pipe(concat("final.css"))
66
        .pipe(gulp.dest('site/css/final'));
67
});
68
69
gulp.task('default', ['all-compass', 'js', 'css']);

Ini akan menggabungkan semua CSS dan JavaScript ke dalam satu file: di dalam file site/css/final/final.css untuk CSS, dan di dalam file site/js/final/final.js untuk JavaScript. Ini juga akan menambahkan aturan prefix browser untuk CSS Jalankan di direktori utama perintah berikut:

1
gulp

Gulp akan mengkompilasi semua file kita dan menempatkan mereka di lokasi yang tepat. Setiap tugas yang didefinisikan dalam gulpfile.js dapat dijalankan secara terpisah dengan memberikan nama tugas setelah perintah gulp. Anda bisa mempelajari lebih jauh tentang Gulp di Tuts+.

File Configuration Server

Semua server memerlukan informasi konfigurasi. Karena itu, di root direktori, buat file server.json dengan informasi ini:

1
{
2
    "CurrentLayout": "SingleCol",
3
    "CurrentStyling": "Basic",
4
    "ServerAddress": "localhost:8080",
5
    "SiteTitle": "Flat CMS Test Site",
6
    "Sitebase": "./site/",
7
    "TemplatBase": "./themes/",
8
    "Cache": false,
9
    "MainBase": ""
10
}

File json ini mendeskripsikan informasi tentang layout yang digunakan, styling yang digunakan, tujuan respon alamat dan port server, nama utama untuk situs dengan sub judul, caching untuk dijalankan dan dimatikan cache untuk keperluan debugging, dan lokasi direktori yang berbeda digunakan untuk situs. Dengan memberikan informasi ini ke server dalam file json, server bisa fleksibel, dengan informasi yang tidak butuh terlalu banyak code.

Mengupload Situs ke Server

Kebanyakan orang menggunakan klien FTP untuk menyalin file ke server mereka. Hal ini mudah dilakukan, tetapi sangat bervariasi mengenai sistem dan program yang digunakan. Tetapi ada beberapa alternatif.

Anda dapat menyiapkan daemon Dropbox untuk memuat situs Anda dari akun Dropbox Anda. Dropbox Wiki punya instruksi detail untuk menyiapkannya. Satu-satunya masalah adalah file secara otomatis terupload ke server ketika Anda membuat perubahan. Kadang-kadang, Anda ingin membuat perubahan tanpa mengupdate ke server. Jika hal ini terjadi, miliki lokasi bebas-Dropbox dari semua file situs dan lokasi Dropbox juga. Ketika selesai, buat tugas di file Gulp Anda untuk menyalin file situs baru ke lokasi Dropbox.

Dropzone 3 Setup for CMS UploadingDropzone 3 Setup for CMS UploadingDropzone 3 Setup for CMS Uploading
Menyiapkan Dropzone 3 Untuk Mengupload CMS

Pendekatan pilihan saya adalah dengan menggunakan Dropzone 3. Anda dapat memprogram Dropzone 3 dengan Ruby atau Python untuk menjalankan file yang dipasangkan padanya. Dropzone 3 juga memiliki banyak fungsi bawaan. Ada file action yang dibangun di untuk meng-upload ke situs FTP/SFTP. Aku membuat satu target Dropzone 3 untuk masing-masing direktori utama di situs saya. Kemudian, ketika saya ingin mengubah atau menambahkan file, saya cukup menyeretnya ke direktori yang sesuai untuk target dropzone. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang Dropzone 3 dengan tutorial saya Writing Dropzone 3 Actions.

Kesimpulan

File-file dasar ini akan membuat sebuah website yang terlihat seperti ini:

Demo Site in BrowserDemo Site in BrowserDemo Site in Browser
Situs demo di Browser

Ini adalah hanya permulaan! Sekarang, dengan struktur situs yang ditata, sekarang saatnya untuk mulai membangun server web. Bergabung dengan saya di mana saya akan membangun server web berbasis Go language untuk situs demo ini tutorial selanjutnya.

Advertisement
Did you find this post useful?
Want a weekly email summary?
Subscribe below and we’ll send you a weekly email summary of all new Web Design tutorials. Never miss out on learning about the next big thing.
Advertisement
Looking for something to help kick start your next project?
Envato Market has a range of items for sale to help get you started.