Indonesian (Bahasa Indonesia) translation by Haikal Kamil (you can also view the original English article)
Para desainer dan researcher UX menyadari value dari mendapatkan customer feedback, tetapi itu hanya satu langkah dalam proses keseluruhan. Berikut adalah empat tips untuk tidak hanya mengumpulkan user feedback, tetapi menggunakannya untuk mendorong perubahan yang baik pada produk akhir.
1. Kenali Customer Anda
Setelah memiliki catatan customer profile pertama Anda, pergilah dan temui orang-orang atau bisnis tersebut. Bicara dengan mereka dan amati mereka di lingkungan alami mereka.
Putuskan apa yang ingin Anda ketahui dan mengapa. Sangat mudah untuk mengumpulkan data, tetapi bukan hal mudah untuk memahaminya jika Anda tidak memiliki dasar untuk apa yang Anda coba lakukan dan mengapa.
2. Sejalan dengan Stakeholder tentang Hipotesis
Tidak apa-apa untuk memulai dengan asumsi pada awalnya. Lagi pula, di dunia yang tidak sempurna tidak semua customer itu sama, tidak ada yang memiliki semua data atau resource. Anda harus melakukan beberapa trade off dan mengikuti insting Anda tentang cara menyelesaikan masalah customer sambil bersikap terbuka untuk pivoting, iterating, dan restarting i proses jika Anda terbukti salah.
Adakan beberapa meeting awal dengan para pemangku kepentingan dan tim mitra untuk memberi mereka alasan mengapa area ini dapat melakukan peningkatan, serta manfaat yang dihasilkannya bagi pelanggan.
3. Kumpulkan Data
Kumpulkan berbagai data kualitatif dan kuantitatif untuk menghindari potensi jebakan tak terduga. Biasanya kolaborator yang mengerti teknologi sangat bergantung pada angka (data kuantitatif). Tetapi ada juga nilai dalam mencari tahu "mengapa" dan "bagaimana" di balik angka-angka tersebut, yang paling baik dilakukan melalui metode penelitian kualitatif seperti user interview. Jenis metode ini dapat dideskripsikan sebagai bagian yang sempit tetapi dalam; mereka masuk ke aspek emosional dari "bagaimana" dan "mengapa" dari masalah tertentu.

Metode lain adalah untuk mendesain bersama dengan sekelompok kecil customer, untuk mempercepat proses ini. Customer Anda adalah sumber wawasan terbaik, jadi pastikan untuk terlibat dengan audience yang lebih besar begitu prototipe yang lebih stabil siap setelah proses converging dan diverging dari beberapa alternatif desain.
Sebagai aturan praktis, siapa pun yang melakukan penelitian harus bertujuan untuk bersikap netral (untuk menghindari pengumpulan hasil yang bias), friendly (untuk memudahkan audience mereka), dan memiliki pola pikir ilmiah (untuk memiliki rasa ingin tahu, dedikasi dan pikiran terbuka tentang data). Untuk meminimalkan bias, gunakan bahasa netral, pertanyaan yang tidak mengarah, dan hindari mengarahkan percakapan dengan customer. Mereka harus memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka dalam bentuk bebas tanpa terlalu banyak insentif untuk menjawab dengan alasan tertentu.
4. Buat Rencana untuk Mengkomunikasikan Hasil
Anda mungkin telah mengumpulkan wawasan dan data yang hebat dari research dan berbicara dengan para customer, tetapi dibutuhkan beberapa strategi untuk membuat hasilnya efektif.
Dapat ditindaklanjuti, fokus pada tujuan, dan diprioritaskan; wawasan (insight) tidak boleh tentang memberikan informasi kepada kolaborator / pemangku kepentingan Anda tanpa rekomendasi. Sebagai profesional UX, Anda harus membuat informasi dapat dimengerti, menarik, dan fokus pada mengapa penting untuk memperbaiki masalah ini. Menjawab pertanyaan seperti:
- Apa tujuan yang ingin Anda capai?
- Apa yang Anda coba tingkatkan?
- Mengapa itu penting?
Langkah terakhir ini sangat penting untuk memastikan semua kerja keras dalam mengumpulkan dan menganalisis penelitian UX tidak sia-sia.
Baca Lebih Banyak
Subscribe below and we’ll send you a weekly email summary of all new Web Design tutorials. Never miss out on learning about the next big thing.
Update me weeklyEnvato Tuts+ tutorials are translated into other languages by our community members—you can be involved too!
Translate this post