Quick Tips: Kapan Menggunakan Survei Pelanggan
Indonesian (Bahasa Indonesia) translation by Febri Ardian Sanjoyo (you can also view the original English article)
Survei adalah cara yang baik untuk mengumpulkan pendapat, tapi jarang metodologi yang baik untuk memahami perilaku. Survei berguna saat Anda membutuhkan jawaban numerik untuk pertanyaan spesifik dan diteliti dengan baik dari sekelompok orang yang jelas. Jangan gunakan survei jika Anda membutuhkan jawaban yang panjang dan terperinci. Gunakan metode penelitian kualitatif sebagai gantinya.
Mengapa Riset?
Saat melakukan riset pengguna Anda, Anda harus merancang sesuatu yang sesuai, bukan sesuatu yang disukai orang. Jika Anda merancang produk, perhatian utama Anda adalah memastikan bahwa orang-orang tahu apa yang perlu dilakukan dan dapat melakukannya semudah mungkin. Anda mencari pengalaman produk yang efisien, efektif dan memuaskan pengguna.
Oleh karena itu, penelitian sebagai dasar perancangan produk sangat penting untuk memastikan apa pun yang Anda rancang memenuhi tanda. Selanjutnya, jenis penelitian yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang efektif.
Pertanyaan Kontekstual
Pertanyaan kontekstual adalah tentang mendapatkan konteks. Masuk ke lingkungan pengguna target Anda, mengambil foto dan menjadi "pemagang". Meminta mereka pertanyaan. "Bagaimana Anda melakukan pekerjaan Anda" dll atau masalah desain apa pun yang ingin Anda selesaikan.
Wawancara
Wawancara adalah hal yang baik untuk mengumpulkan wawasan kualitatif. Anda bisa bertanya kepada key user Anda tentang motivasi mereka, pain poin dan mengumpulkan beberapa info demografis. Anda perlu mendapatkan ukuran sampel sekitar empat orang untuk mendapatkan wawasan lebih baik tentang masalah umum atau pola lain yang terjadi.



Kerugian dari Pertanyaan Kontekstual
Sementara pertannyaan kontekstual adalah metode penelitian pengguna yang paling disukai, itu bukan bukti yang bodoh. Studi Hawthorne menunjukkan bahwa ketika orang diamati, mereka dapat berperilaku berbeda daripada yang seharusnya terjadi. Misalnya, sekelompok peneliti ingin melihat apakah lampu redup memiliki dampak pada produktivitas. Hasilnya bervariasi. Awalnya, mereka yakin hasilnya terkait langsung dengan lampu, namun sebenarnya itu adalah perubahan tingkah laku setelah diperhatikan!
Cara terbaik untuk mengatasi efek pengamat adalah sebagai berikut:
- Luangkan waktu dengan peserta Anda. Mungkin memakan waktu 30 menit, 2 jam atau sepanjang hari tapi akhirnya peserta Anda akan bersikap otentik.
- Sampel berbagai peserta. Anda mungkin mendapatkan satu atau dua peserta yang terpengaruh oleh kehadiran Anda namun tidak mungkin hal itu akan mempengaruhi keseluruhan sampel Anda.
- Dapatkan peserta melakukan tugas nyata. Ketika orang melakukan hal-hal yang mereka lakukan setiap hari, mereka tidak bisa tidak melakukannya secara otentik. Misalnya, cobalah mengenakan kemeja atau berpakaian dengan cara yang berbeda dengan cara Anda melakukannya. Ini sulit!
Haruskah Saya Menggunakan Survei Pelanggan pada Semuanya?
Menurut pengalaman saya, survei bisa menjadi cara yang baik untuk meningkatkan penelitian Anda. Sebagai contoh, saya menggunakan survei System Usability Scale untuk mengukur kepuasan pelanggan setelah mereka berinteraksi dengan sistem yang sedang saya uji. Ini adalah serangkaian pertanyaan berdasarkan opini subjektif, tapi karena Anda mengukur kepuasan (ukuran subjektif) ada baiknya di sini.
Kesimpulan
Pada awal proses desain, saat Anda berpikir "apa yang harus saya bangun?" Bukan ide bagus untuk mendapatkan data sikap melalui survei. Mereka tidak akan membantu Anda memenuhi kebutuhan inti pengguna.
Metode penelitian pengguna menawarkan wawasan yang lebih dalam. Mengamati pengguna dalam konteks adalah cara terbaik untuk mendapatkan wawasan yang kaya tentang kebutuhan pengguna.